Jumat, 08 Maret 2013

Polusi Udara Menurunkan Kecerdasan Anak



Definisi lingkungan adalah segala sesuatu di daerah subjek manusia yang terkait dengan aktivitas kesehariannya. Elemen yang terdapat dalam lingkungan itu sendiri adakah air, udara, tahan, sumber daya alam, flora, fauna. Titik sentral lingkungan itu sendiri ialah manusia.  Dan semua makhluk hidup tidak pernah bisa lepas dari lingkungan dan permasalahan lingkungan itu sendiri.

Jika kita lihat ke sentral kota maka kita akan mudah menemukan masalah pencemaran udara yang di sebabkan oleh kendaraan yang semakin banyak jumlahnya, pabrik-pabrik yang mengeluarkan gas-gas beracun karena hasil produksi pabrik itu sendiri, dan asap rokok. Masalah ini pun memiliki keterkaitan dengan masalah ozon yang akan semakin menipis.

Pencemaran udara atau polusi udara juga telah terjadi di beberapa kota kecil Indonesia, termasuk Kota Baubau akibat dari makin menurunnya luas areal hutan yang bisa menyaring udara kotor di atas permukaan bumi ini. Buruknya kualitas udara dimana-mana mengakibatkan banyaknya permasalahan, mulai dari penyakit sampai kepada pengaruh terhadap hal lainnya. .  Polutan yang berasal dari pembakaran kendaraan bermotor yang mengandung timbal dapat membuat anak-anak tumbuh menjadi generasi yang tidak cerdas.

Selain menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti paru-paru dan jantung, ternyata polusi udara juga berpengaruh pada otak. Bahkan sejak anak sedang dalam kandungan. Suatu penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar oleh polusi udara di kota sejak dalam kandungan akan memiliki IQ yang lebih rendah daripada anak-anak yang kurang terpapar. Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr. Frederica P.Perera, Direktur Columbia Center for Children’s Environmental Health, dkk dan telah diterbitkan oleh Journal of American Academy of Pediatrics pada bulan juli tahun 2009. Dampak timbal yang melebihi ambang batas dalam tubuh anak, bisa menurunkan kecerdasan intelektual (IQ) dan konsentrasi. Hingga ambang 10 mkg/dL, IQ anak bisa turun hingga 2,5 poin. Beberapa penelitian yang dilakukan di luar negeri menyebutkan, penurunan itu sampai 5,7 poin. Dalam konsentrasi yang lebih tinggi, lebih dari 30 mkg/dL, dapat menyebabkan anemia. paparan karbondioksida yang terus-menerus akan berdampak pula pada tes kemampuan perbendaharaan kata, ingatan, dan belajar. Di dalamnya termasuk paparan asap tembakau.

Disamping mempengaruhi perkembangan otak anak sejak dalam kandungan, polusi udara juga memberikan pengaruh negatif terhadap otak orang dewasa. Hal ini dibuktikan melalui penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan terhadap orang-orang berusia 20-50 tahun. Melalui penelitian yang merupakan kerja sama antara School of Public Health di Harvard University dan University of North Carolina di Chapel Hill, menunjukkan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi, menimbulkan short-term memory dan menurunkan respon otak yang setara dengan kemunduran otak ;pada usia 3,5-5 tahun lebih tua dari usia sebenarnya.

Dengan mengetahui dampak dari polusi udara, sebaiknya kita bebenah diri untuk memperbaiki atau setidaknya menjaga kelestarian lingkungan yang ada, seperti tebang pilih atau melakukan penanaman pohon sebanyak munkin. karena dengan semakin banyaknya pohon yang tumbuh, maka semakin baik pula kualitas udara yang kita akan hirup. Dengan semakin berkualitasnya udara yang kita hirup maka baik pula keadaan kesehatan kita.

Mencintai lingkungan sama halnya dengan mencintai kesehatan untuk diri sendiri

Sumber :
http://dandyadventures.blogspot.com/2011/11/definisi-lingkungan.html
http://faizqonitah.blogspot.com/2012/11/dari-global-warming-sampai-bahaya.html
http://ilmuvora.blogspot.com/2012/09/bahaya-polusi-timbal-menyebabkan.html
http://fendychandra.wordpress.com/2009/07/29/tingkat-kecerdasan-anak-bisa-menurun-akibat-polusi-udara/
http://www.tumbuh-kembang.com/pages/index/id/40/articleId/443

Tidak ada komentar:

Posting Komentar