Selasa, 25 Desember 2012

Mengatasi Anak Hiperaktif


Bila dilihat sekilas memang sulit untuk membedakan antara anak yang aktif dan hiperaktif. Hal ini dikarenakan pada dasarnya masa kanak-kanak adalah masa dimana anak belajar mengenal lingkungannya melalui berbagai macam aktivitas gerak. Tapi sesungguhnya ada beberapa hal yang membedakan antara anak aktif "normal" dan hiperaktif. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai anak aktif, anak hiperaktif dan cara mengatasi anak hiperaktif, simak lebih lanjut penjelasan di bawah ini.

Anak aktif adalah anak yang memiliki kelebihan energi dan memiliki aktivitas gerak lebih tinggi dibandingkan anak-anak lainnya. Otaknya normal tanpa gangguan.

Anak hiperaktif adalah anak yang memiliki gangguan tingkah laku yang disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal. Hiperaktif dikenal juga dengan sebutan “Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD). Penyebab lainnya adalah kondisi gangguan di kepala misalnya pernah jatuh atau kepala terbentur dengan keras, gegar otak, pengaruh lingkungan, dan temperamen bawaan sejak anak lahir. Perilaku anak sangat aktif melewati batas kewajaran. Ia tidak mampu mengontrol emosi dan aktivitas geraknya.

 Anak hiperaktif termasuk ke dalam kategori anak-anak mengidap ADHD atau Attention Deficit Hyperactive Disorder. Anak hiperaktif memang selalu bergerak dan terkesan nakal. Keinginan mereka harus dipenuhi sesegera mungkin dan tidak jarang anak hiperaktif akan melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa dipikir terlebih dahulu.
ADHD akan membuat anak ADHD impulsif sehingga melakukan sesuatu tanpa berpikir, merasakan kegelisahan yang berlebihan, mudah merasa terganggu serta biasanya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Para ahli membagi anak ADHD dalam 3 tipe, yaitu 'tipe yang tidak bisa memusatkan perhatian', 'tipe yang hiperaktif dan impulsif' serta 'tipe gabungan' dari keduanya.
Berikut ini bagaimana cara mengatasi anak hiperaktif :

1. atur pemberian makanan yang mengandung gula atau karbohidrat sulingan berkadar tinggi, seperti nasi putih atau berbagai produk olahan tepung, agar tidak berlebih. Hindari juga penyedap rasa serta pemanis dan pewarna buatan. Asupan yang tepat untuk membantu Bunda menghadapi anak hiperaktif adalah makanan yang mengandung kalsium dan magnesium—seperti sayur-mayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain itu, karena pergerakan anak hiperaktif sangat dinamis, metabolisme tubuhnya pun relatif cepat sehingga ia butuh asupan lebih sering daripada anak yang lain.

2. Jangan menghukumnya karena perilaku hiperaktif bukanlah kesalahan anak Anda.

3. Jangan sekali-kali melabel anak hiperaktif sebagai anak nakal, malas atau bodoh, karena akhirnya ia akan bersikap seperti yang dilabelkan padanya.

4. Keefektifan terapi berbeda-beda bagi tiap anak. Orangtua harus menentukan terapi yang terbaik bagi anak.Yang terpenting berikan kasih sayang (bukan memanjakan) pada anak hiperaktif melebihi saudara lainnya. Alasannya, seberapa banyak kasih sayang yang ditumpahkan pada anak hiperaktif, tidak akan pernah bisa penuh.

5. Dalam mengajari anak Anda yang hiperaktif, jangan bosan untuk terus menerus mengulang hal-hal yang dengan cepat dapat dipelajari dan diingat oleh anak normal.

6. Di depan anak Anda tersebut, katakanlah pada orang lain kalau dia adalah anak yang baik, dan jangan mengomentari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukannya.

7. Secara konstan/terus menerus waspadalah terhadap segala tindakannya yang mungkin dapat membahayakan dirinya atau orang lain.

8. Perbanyak komunikasi dengan anak Anda. Jika pada anak normal kita cenderung berkomunikasi pada saat-saat tertentu, pada anak hiperaktif kita harus berkomunikasi “setiap satu menit sekali”.

9. Salah satu hal tersulit dalam mengatasi anak hiperaktif adalah ketika sedang berada di meja makan dan kita

10. meminta dia makan sendiri. Mungkin dia malah akan memainkan makanannya atau berlari- lari mengelilingi

11.meja makan. Jangan marahi dia! Yang harus Anda lakukan adalah Anda harus menyuapi mereka dengan sabar.

Sumber :

Awas! Dampak negative penggunaan jejaring social


Saat membuka facebook/Twitter saya terpikirkan sesuatu dan ingin berbagi pengalaman yang saya rasakan sendiri dengan apa yang saya dapat dari Jaringan sosial ini. Bisa suatu ungkapan ataupun hal yang ingin saya perbaiki juga.

Tak dapat dipungkiri terutama bagi para remaja yang serba ingin tahu, facebook/Twitter benar-benar telah tertanam dengan baik untuk masyarakat modern yang banyak memiliki manfaat sebagai sumber informasi, Situs pertemanan, Komunikasi, Marketing,dan juga lainnya. Sebagai jejaring sosial terbesar di dunia ini saya rasa mulai menimbulkan efek yang kurang baik

Pemanfaatkan media sosial sepenuhnya berada di bawah kendali penggunannya sehingga tidaklah bijaksana menyalahkan keberadaan jejaring sosial tersebut. Di bawah ini beberapa dampak negatif yang muncul akibat penggunaan jejaring sosial yang berlebihan:

o          Membuat kita dibiasakan untuk mengeluh
sebagai situs jejaring sosial memberikan lahan untuk kita berbagi rasa tentang masalah yang kita alami, namun dengan kurangnya kontrol dari kita menurut saya malah akan membiasakan diri kita Mengeluh, Curhat tanpa henti karena rasa ingin diperhatikan yang berlebihan.

o          Konsumsi waktu penggunaan Facebook/Twitter yang berlebihan
banyak orang yang menghabiskan waktu lebih dari 700 miliar menit per bulan di Facebook. bisa anda lihat disini www.facebook.com/press/info.php.

o          Hilangnya privasi atau hal yang pribadi
menyinggung masalah privasi banyak masalah yang terjadi dalam pembahasan ini, kalaupun anda dapat menjaga privasi anda namun anda tidak bisa mengendalikan apa yang akan terjadi dari akun orang lain dalam memanfaatkan ke privasiannya

o          Kebebasan interaksi membuat pasangan kita cemburu
peneliti dari University of Guelph, Kanada, menemukan bahwa penggunaan Facebook meningkatkan rasa cemburu pasangan. Mereka menemukan bahwa makin sering seseorang menghabiskan waktu untuk online pada situs jejaring sosial dan melihat pasangannya, maka tingkat kecurigaannya sangat tinggi.

o          Efek negatif untuk kesehatan
Dari apa yang saya baca di vivanews dalam British Medical Journal menemukan bahwa situs jejaring sosial dan permainan komputer, merupakan pemicu penyakit seperti kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh.

o          Mengancam keamanan diri
Tidak jarang saya membaca di media online atau cetak korban dari pertemanan di media sosial yang secara umum disebut penipuan. Dengan media sosial dengan mudah kita memiliki banyak teman dan menjadi akrab meskipun belum pernah bertemu sebelumnya. Secara umum sangat susah menilai orang yang dikenal di media sosial jika informasi yang diberikan tidak akurat alias bohong.

o          Kecanduan pada anak
Sosial media telah membawa pengaruh yang sangat buruk terhadap anak-anak. Seperti yang dikatakan oleh Aris Meredeka Sirait, “Bahwa anak-anak kini tidak mua lagi mendengar petuah dari orang tua, tapi lebih memperhatikan saran dan masukan dari teman di sosial media.”
Anak menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata.  Tingkat pemahaman bahasapun mnejadi terganggu jika anak terlalu sering berkomunikasi di dunia maya.

Banyak pengguna facebook/Twitter merasakan hal yang menyenangkan terjadi dan bermanfaat untuk mereka, namun jika potensi negatif ini mereka abaikan maka mereka akan terjebak dalam hal-hal yang tidak menyenangkan ini. Menggunakan Akal sehat kita dalam menggunakan fasilitas di facebook/Twitter kita dan mengendalikan sisi emosi kita adalah cara terbaik untuk melindungi kita dari hal-hal tersebut, dan ini merupakan sebagian pengalaman saya sendiri dan bisa saja sama dengan pengalaman orang lain.

Untuk itu, peran serta semua pihak baik orang tua, institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi anak, remaja dan murid-murid, khususnya bagi yang masih dibawah umur untuk membekali mereka menghadapi perkembangan teknologi.
Sumber :

Rabu, 19 Desember 2012

Perlukah Gadget Untuk Anak


Di zaman serba canggih belakangan ini, memang penting untuk mengenalkan gadgetpada anak di usia dini. Akan tetapi, seringkali orang tua tidak memahami bahwa sebenarnya gadget yang Anda berikan hanya akan berdampak positif dan fungsional apabila digunakan sesuai dengan usia anak.



Sebuah penelitian terbaru dari Cashinyourgadgets.co.uk dan seperti yang dikutip melalui FemaleFirst, adalah sebuah situs Cashinyourgadgets.co.uk, yang menyediakan layanan jual gadget (membeli gadget lama para pengguna), mereka menemukan bahwa 13 persen orangtua membelikan sebauh gadget pertama untuk anak yang berumur di bawah 10 tahun, dan 45 persen orangtua membelikan anak gadget ketika mereka berumur 13 tahun ke atas.



Sebelum memberikan anak sebuah gadget, sebaiknya orang tua mendiskusikan hal ini dahulu dengan anak tersebut tentang alasan mereka menginginkan gadget sekelas tablet. Mungkin tak ada salahnya apabila ada sebagian orang tua yang membekali anaknya dengan ponsel murah yang hanya berfungsi untuk telfon dan sms saja. Terlebih untuk penggunaan sesekali atau ketika keadaan darurat. Namun jangan lupa pula bagi para orang tua untuk mempertimbangkan agar tidak memberikan tablet dan smartphone pada anak dikarenakan ganasnya dunia maya. Karena apabila anak dibekali dengan smartphone atau tablet, tentu saja mereka dapat dengan leluasa surfing di internet tanpa arahan dari orang tua.


Salah satu hal yang membuat gadget menjadi benda yang perlu diwaspadai oleh orang tua adalah Gadget sebagai peranti yang berkaitan dengan perkembangan teknologi masa kini. Yang termasuk gadget misalnya telefon seluler cerdas, komputer tablet, netbook, MP3 player, e-book reader dan sebagainya.


Meskipun gadget bukan bagian interaksi sosial, tetapi fitur menarik yang ditawarkan sering kali membuat anak cepat akrab dengannya. Dan suguhan koneksi internetnya yang semakin mudah. Ya, bisa diketahui, jaringan internet mampu menghubungkan siapapun ke dunia informasi tanpa batas. Dan sangat tidak bijak jika pada kenyataannya, penggunaannya untuk anak-anak tidak dibarengi dengan pengawasan orang tua.


Untuk usia anak di bawah 5 tahun, pemberian gadget sebaiknya hanya seputar pengenalan warna, bentuk, dan suara. Dengan kata lain, jangan terlalu banyak memberikan kesempatan bermain gadget pada anak di bawah 5 tahun. Terlebih di usia tersebut yang utama bukan gadget-nya tetapi fungsi orang tua. Jadi perangkat ini hanyalah sebagai salah satu sarana untuk mengedukasi anak.


Pada saat bermain gadget, anak akan merasakan kesenangan sehingga memicu meningkatnya hormon endorfin. Nah, kecanduan berhubungan dengan ini jika dilakukan dalam jangka waktu lama dan kontinu

Perlu juga digarisbawahi adalah pentingnya dibuat kesepakatan antara orangtua dan anak atas penggunan gadget. Apa yang disepakati bersama, kapan kesepakatan itu dimulai, dimana saja gadget akan digunakan, siapa saja yang menggunakan, dan bagaimana jika kesepakatan itu dilanggar. Jangan ragu memberikan reward (hadiah) jika anak-anak bersedia mengikuti aturan main. Namun jika ternyata terbukti melanggar, "berikan punishment {hukuman} yang sifatnya membatasi kesenangannya

Satu hal yang sebaiknya mama lakukan adalah aktif mengalihkan perhatian si kecil dari gadgetnya

Sumber :
http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/kenalkan-gadget-ke-anak-chantal-della-concetta-berikan-filter-7bc9d0.html
http://obraytech.wordpress.com/2012/12/19/%EF%BB%BFketahui-usia-ideal-untuk-mengenalkan-gadget-pada-anak-anak/


Selasa, 18 Desember 2012

Industri Pasta Gigi di Indonesia


Industri pasta gigi di Indonesia berkembang cukup pesat dalam tiga tahun terakhir daya beli masyarakat yang meningkat dan kesadaran akan perawatan gigi yang meningkat.
Sebagai komoditi yang digunakan masyarakat luas, produksi pasta gigi ikut tumbuh seiring dengan pertumbuhan penduduk.
Menurut data dari Kementrian Perindustrian, kapasitas industri pasta gigi mengalami perkembangan cukup pesat dalam tiga tahun terakhir hingga tahun 2010. Kapasitas produksi pada tahun 2007 masih sebesar 50.000 ton per tahun. Kapasitas ini tumbuh hingga menjadi 92.000 ton per tahun pada tahun 2010.
Pemain utama dalam industri ini adalah PT Unilever, Tbk ; PT Ultra Prima Abadi; PT Lion Wings; PT Enzym Bioteknologi Internusa; PT Filma Utama Soap; dan PT Miswak Utama.

Ekspor 
Produksi pasta gigi nasional tidak hanya dipasok ke pasar domestik. Pasar luar negeri juga menjadi target para pemain industri ini. 
Prospek ekspor pasta gigi pun cukup cerah, terlihat dari pertumbuhan volume ekspornya dalam 3 tahun terakhir. Pertumbuhan ekspor ini terjadi setelah pada tahun 2006 dan 2007 mengalami penurunan. Volume ekspor rata-rata pada kurun 2005 hingga 2010 adalah 6.703 ton per tahun.
Pasar ekspor pasta gigi utamanya adalah negara di Asean seperti Malaysia, Singapura, serta Phillipine. Disamping itu, negara-negara di Afrika seperti Uganda dan kenya juga merupakan tujuan utama ekspor pasta gigi. 

Impor per negara 
Impor pasta gigi berasal dari sejumlah negara dari kawasan Asia dan Eropa. Diantara sejumlah negara tersebut yang menjadi negara asal impor utama adalah Thailand dan Malaysia.
Negara Eropa yang menjadi sumber impor diantaranya adalah Belanda, Jerman, dan Swedia. Di luar negara-negara tersebut terdapat juga Amerika Serikat yang selalu ada sebagai salah satu sumber impor komoditi ini.

Pertumbuhan konsumsi diperkirakan masih akan terus terjadi di tahun-tahun mendatang. Dua faktor utama pendorong konsumsi adalah pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk merawat kesehatan gigi....

 Sumber : http://www.datacon.co.id/Toiletries-2011PastaGigi.html