Industri pasta gigi
di Indonesia berkembang cukup pesat dalam tiga tahun terakhir daya beli
masyarakat yang meningkat dan kesadaran akan perawatan gigi yang meningkat.
Sebagai komoditi yang
digunakan masyarakat luas, produksi pasta gigi ikut tumbuh seiring dengan
pertumbuhan penduduk.
Menurut data dari
Kementrian Perindustrian, kapasitas industri pasta gigi mengalami perkembangan
cukup pesat dalam tiga tahun terakhir hingga tahun 2010. Kapasitas produksi
pada tahun 2007 masih sebesar 50.000 ton per tahun. Kapasitas ini tumbuh hingga
menjadi 92.000 ton per tahun pada tahun 2010.
Pemain utama dalam
industri ini adalah PT Unilever, Tbk ; PT Ultra Prima Abadi; PT Lion Wings; PT
Enzym Bioteknologi Internusa; PT Filma Utama Soap; dan PT Miswak Utama.
Ekspor
Produksi
pasta gigi nasional tidak hanya dipasok ke pasar domestik. Pasar luar negeri
juga menjadi target para pemain industri ini.
Prospek
ekspor pasta gigi pun cukup cerah, terlihat dari pertumbuhan volume ekspornya
dalam 3 tahun terakhir. Pertumbuhan ekspor ini terjadi setelah pada tahun 2006
dan 2007 mengalami penurunan. Volume ekspor rata-rata pada kurun 2005 hingga
2010 adalah 6.703 ton per tahun.
Pasar
ekspor pasta gigi utamanya adalah negara di Asean seperti Malaysia, Singapura,
serta Phillipine. Disamping itu, negara-negara di Afrika seperti Uganda dan
kenya juga merupakan tujuan utama ekspor pasta gigi.
Impor per
negara
Impor
pasta gigi berasal dari sejumlah negara dari kawasan Asia dan Eropa. Diantara
sejumlah negara tersebut yang menjadi negara asal impor utama adalah Thailand
dan Malaysia.
Negara
Eropa yang menjadi sumber impor diantaranya adalah Belanda, Jerman, dan Swedia.
Di luar negara-negara tersebut terdapat juga Amerika Serikat yang selalu ada
sebagai salah satu sumber impor komoditi ini.
Pertumbuhan
konsumsi diperkirakan masih akan terus terjadi di tahun-tahun mendatang. Dua
faktor utama pendorong konsumsi adalah pertumbuhan penduduk dan meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk merawat kesehatan gigi....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar