Selasa, 02 April 2013

Hutanku, kehidupanku


Masih ingatkah kita akan kata-kata yang di berikan oleh guru kita saat mempelajari IPA? Dulu Guru kita sering mengajarkan  ”hutan adalah paru-paru dunia” ?? Ya memang benar apa yang guru kita ajarkan itu. Tapi apakan julukan tersebut masih berfungsi di kehidupan sekarang? masihkan hutan indonesia yang kita banggakan, masih menjadi paru-paru dunia?

Hutan merupakan sumber kehidupan.Suber kehidupan bagi manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia, hewan dan tumbuhan, hutan  menjadi bagian terpenting yang tak dapat dipisahkan dan tergantikan dalam menunjang kelangsungan hidupnya. Karena, hutan adalah tempat sebagai penghasil oksigen terbesar, memiliki sumber air yang baik, sebagai wilayah penyerapan gas karbondioksida dan sebagainya.

Kita bayangkan bagaimana, di dunia ini. ataupun misalnya saja di indonesia yang merupakan salah satu

Paru-paru dunia karena luasnya daerah perhutanan yang akan sirna karena tangan-tangan yang tak bertanggung jawab. coba kita bayangkan..

Jika tak ada hutan, karbondioksida akan di serap oleh apa?
Jika tak ada hutan, bagaimana kita mendapatkan oksigen yang sangan diperlukan oleh tubuh ini?
Jika tak ada hutan, dari mana kita mendapatkan sumber air yang jernih?
Jika tak ada hutan, air hujan akan di serap oleh apa?
Jika tak ada hutan, gunung gunung tinggi akan di singgahkan oleh apa?
Jika tak ada hutan, dimana tempat tinggal
binatang-binatang yang habitatnya memang di hutan .Apakah kita bisa berbagi tempat tinggal dengan binatang-binatang tersebut?

Masih banyak lagi yang harus kita renungkan bagaimana jika di dunia ini tidak ada hutan. Dan perlu kita ingat, bahwa tidak ada hutan, dunia ini

Kita sebagai generasi penerus seharusnya cekatan dalam menangani masalah tersebut secara bersama-sama. Dan ada banyak cara untuk menangani masalah tersebut, dengan cara : aktif melakukan penyuluhan-penyuluhan akan kesadaran pentingnya menjaga hutan, melakukan penanaman kembali dimana-mana, memperluas daerah penghijauan, dan memberikan supremasi hukum bagi pelaku-pelaku “penjahat hutan” yang sekarang pun masih dengan mudahnya menjajah hutan dengan penebangan yang berlebihan, akan semakin banyak bencana yang akan datang.(sitirahmah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar